Jumat, 17 Juni 2011

Thank God It's Friday

Halllooooo... Hallooooo Banduuungggg.... Ibukota periangan...

Hehe, sudah seperti apa saja saya menyanyikan lagu perjuangan. Saya senang sekali hari ini. Sekarang hari Jumat dan untuk dua minggu ke depan saya tidak ke kantor ini. Lalalala.. Selama dua minggu saya akan mengikuti pendidikan dan latihan. Walaupun berat tapi semangat saya mengalahkan semua keluhan. Diklat pertama saya!

Hari ini saya mau leyeh-leyeh. Menyiapkan tenaga untuk bekal diklat. Lalala..

Sampai jumpa..

Rabu, 08 Juni 2011

DINAMIKA HIDUP

Penuh tekanan deh kerja beberapa hari ini di kantor. Hmm, bukan beberapa hari ini sih... Hehe.. Hari ini server kantor rusak dan harus diperbaiki di ibu kota. Petugas garda depan kalang kabut. Panik. (Hmm, sebenarnya cuma saya sih yang panik. Maklum, masih magang. :D) Kantor "tutup lapak" deh hari ini.

Beberapa hari ini saya down, untung tidak seperti server kantor, sampai rusak. Saya pusing tujuh keliling. Yang saya hasilkan adalah keluhan, keluhan, dan keluhan. Seolah saya adalah orang yang paling menderita di seluruh jagad raya ini. Padahal masih ada Kerani, yang saya rasa jauh lebih menderita. Hahaha. (Kalau belum tau silakan ke My Stupid Boss).

Beberapa hari ini juga saya jadi lebih rohani. Ngadu ke Tuhan. Mau curhat ke manusia malah bikin emosi dan sakit hati. Saya takut jadi menambah dosa. Tidak ditambahin saja sudah banyak, bagaiman jika bertambah? Hehe. Bukan saya menyepelekan curhat ke manusia, pengalaman saya curhat dengan orang lain hampir selalu berakhir pada saya yang salah. Oke, anggap saya salah, bisakah membesarkan hati saya barang sejenak? Agar saya bisa bangkit. Atau sampaikan kritik ke saya lain waktu di saat saya sedang normal. Bagaimana saya tidak terpuruk jika sedang bersedih, curhat, dimarahin lagi! Tuh kan, jadi curhat lagi. Hehe...

Saya percaya bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Tapi dasar saya ini pelupa, lagi-lagi saya curhat kepada manusia. Lagi-lagi saya tidak bisa mengontrol isi hati saya yang memang sudah tidak bisa saya tampung lagi. Terlalu penuh. Sesak. Betapa beruntungnya saya, saya masih bisa tersenyum. Beginilah hidup. Berliku. Penuh intrik. Berlimpah persaingan yang entah apa tujuannya. Di kantor, saya belajar banyak bagaimana hal yang tidak ada bisa menjadi ada, hal yang salah bisa jadi benar, dan tentu saja hal yang benar bisa jadi salah.

Yang bisa menolong kamu ya dirimu sendiri!

Saya teringat satu kalimat yang lagi-lagi saya lupa baca di mana (dasar pelupa!) Yang bisa menolong kamu ya dirimu sendiri! Tunggu, jangan salah tafsir. Bukan meniadakan Tuhan. Tuhan adalah penolong utama. Penolong yang saya maksud di sini dalam konteks manusia. Duniawi. Kita harus kuat. Orang lain, bahkan saudarapun bisa saja berniat buruk. Manusia. Kita tidak tahu apa yang bisa terjadi. Persiapkan diri kita untuk menolong diri kita sendiri. Jangan bergantung kepada orang lain. Berdirilah dengan kakimu. Tegak. Suatu saat mungkin kita akan jatuh. Bangkitlah dengan kekuatan sendiri. Jangan lemah dan mengemis kepada orang lain. Satu yang paling penting. Berdoalah kepada Tuhan minta kekuatan. Inilah yang sedang dan akan terus saya pelajari. Tuhanlah yang menguatkan saya dan kata-kata inilah yang mengingatkan saya untuk bangkit dengan kedua tangan saya.
Gbu. :)