Minggu, 22 September 2013

PHUKET (Day 3)

Hore.. Pagi ini saya bersemangat sekali. Setelah puas tidur dan makan yang cukup, pagi ini badan saya kembali segar. Jadwal hari ini adalah menuju Phi Phi Islands!

Sebelum menuju Thailand, saya sudah memesan tour ke Mrs. Ladda yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Di kaskus maupun femaledaily namanya melegenda. Oh ya, ini pin bbm Mrs. Ladda 27085B46, android dan iPhone pun sudah bisa meng-add toh? :D

Mrs. Ladda sangat baik dan bisa berbahasa Inggris dengan baik, bahkan sedikit menguasai bahasa Indonesia. Mungkin karena tamunya banyak dari Indonesia. Harga yang ditawarkan Mrs.Ladda adalah 1200baht per orang di mana sudah termasuk penjemputan di penginapan, makan siang, alat snorkel (nanti ada deposit untuk penjaminan sebesar 500baht dan akan dikembalikan setelah acara selesai), serta makanan dan minuman ringan di kapal. Menurut saya harga ini sangat murah mengingat kapal yang digunakan adalah speed boat dan sudah termasuk semuanya sehingga kita tidak perlu membawa semua uang kita, secukupnya saja. Oh ya, mungkin bisa ditambahkan untuk beli souvenir (foto kita sebelum naik ke kapal) seharga 100baht.

Kami dijemput di penginapan pukul 07.30 menggunakan van yang muat 10 orang. Berbagai macam bangsa ada di dalam. Perjalanan menuju dermaga membutuhkan waktu hampir 1 jam. Pemandangan kanan kiri lumayan bagus, saya teringat perjalanan menuju Danau Toba. Hehe..
Sesampainya di dermaga kita harus menunggu sampai sekitar pukul 9. Sebelum naik ke kapal, kita diberikan stiker bertuliskan nomor kapal dan nomor van, antimo untuk yang mabok, dan penjelasan perjalanannya.
Sampai sekarang stikernya menempel di bb saya, sekadar pengingat. :)

Sesungguhnya snorkeling di pulau seribu lebih menarik dan lebih enak tapi pengin saja rasanya bisa snorkeling di negara manapun yang dikunjungin kan?

First Stop : Maya Beach. Oh ya, seperti itu boatnya.

Masih Maya Beach.
Di Maya Beach hanya bisa foto-foto, tidak bisa berenang. Dan kalau masih ada yang tidak tahu, Maya Beach adalah tempat syuting film The Beach-nya Leonardo DiCaprio. Pemandanganya sih bagus, tapi tidak se-wow yang saya bayangkan. Sudahlah, yang penting bisa di-sharing di Path kan? Hihihi..

Saya lupa tepatnya berapa lama, yang saya ingat setelah foto-foto sebentar sudah harus ke kapal karena sebentar lagi makan siang dan tempat makan siang bukan di Maya Beach. Kami pun bergegas naik ke kapal. Seperti biasa, rombongan dari Indonesia selalu ngaret kapanpun di manapun. Sebelum menuju Phi Phi untuk makan siang, kami singgah sebentar di Monkey Cave di mana katanya si monyet bisa menangkap ikan untuk makannya. Di kapal juga sudah disediakan potongan pisang. Tapi karena hampir tengah hari, saya malas untuk melihat si monyet. Panas sekali!

Makan siang di Phi Phi.
Oh ya di kapal ada toilet tapi keciiiiiiil sekali dan bauuuuuuu sekali. Jadi selepas makan siang saya mencari toilet. Satu lagi, di Phi Phi ada shower untuk bilas. Karena habis snorkeling tentunya badan lengket terkena air laut sayapun berbilas di shower itu. Lumayan jadi segar. Di Phi-Phi kami bersandar sekitar 1 jam. Jadi setelah makan siang, berkelilinglah!

Phi Phi sendiri seperti kota. Penginapan ada banyak dan Circle K juga ada. Saya berkeliling melihat pemandangan. Cuaca di Thailand panas sekali, tak terkecuali Phi Phi, untung saja banyak sekali "warung" yang menjual jus. Saya membeli jus mangga dicampur pisang seharga 70baht. Nyessh, tenggorokan saya langsung adem.

Destinasi selanjutnya adalah Kai Islands. Di sini kita bisa snorkeling lagi dan jangan lupa sewa juga sepatu katak sewaktu di dermaga. Karang di sini sadis. Kaki saya robek! Ikannya kecil-kecil dan tidak cantik. Pulau Seribu tetap di hati. 

Kai Islands
Jika tidak mau snorkeling di lautnya bisa juga bersantai di tenda yang disewakan di pantai. Nanti akan ada orang-orang yang meminta pembayaran dan menawarkan minuman. Harga sewa tenda adalah 150baht, kelapa muda segar enak sekali 200baht. Kalau mau hemat jangan beli kelapanya, cukup sewa tenda, karena sesungguhnya di kapal kan sudah banyak makanan dan minuman.

Tenda di Kai Islands
Sebelum pulang ke Patong, saya berencana untuk membilas tubuh. Ternyata air yang ada hanya untuk BAK karena memang pulaunya pun masih disokong oleh genset. Biaya toilet adalah 20baht per orang. Ya sudahlah, memang harus membilas di Patong. Sepanjang perjalanan kembali ke Patong, hampir semua penumpang tertidur pulas kelelahan. Hari yang baik. :)

Pacar dan Maneki Neko di Jungceylon Mall, Phuket
Beres dari Phi Phi, saya minta diantar supir van ke Jungceylon. Masih dengan baju lengket dari Phi Phi. Saya berbilas di toilet mall. Langsung ganti baju. Acara selanjutnya saya sebenarnya akan ke Simon Cabaret (650baht, termasuk antar-jemput ke penginapan). Tapi kalau saya langsung ke penginapan, tidak sempat untuk bermain di Jungceylon. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk berangkat sendiri saja menuju Simon Cabaret. Ongkos Taxi dan Tuk Tuk sama 200baht, tapi sepertinya lebih lucu menggunakan Tuk Tuk.

Interior TukTuk di Patong

Tiket Simon Cabaret
Selama acara berlangsung para penonton tidak diperbolehkan mengambil gambar. Ada beberap orang yang mencoba mengambil gambar langsung ditegur oleh petugas. Mereka jeli sekali. Untuk sesi foto bersama para talent bisa dilakukan setelah acara selesai dan bayar lagi! Saya sih tidak berminat untuk foto bersama mereka. Saya ,mengambil foto mereka dari jauh saja.

Para Talent Simon Cabaret
Rasanya lelah sekali seharian di luar. Akhirnya hari ini pun berakhir. Kami menuju van untuk pulang ke hotel. Cuaca di Phuket bulan Agustus sungguh tidak enak. Hujan turun deras sekali di malam hari.

Kesimpulan.
- Phi Phi Islands tidak mahal dan berdoalah supaya tidak hujan.
- Bawa payung ke manapun selama di Patong. Hujannya deras dan menyebalkan.
- Pilih jadwal Simon Cabaret yang paling malam sehingga waktu anda bisa dimanfaatkan maksimal. 



Sabtu, 21 September 2013

Surabaya Malang


Berawal dari tiket promo mandala yang dibeli secara impulsif, sampailah gw di Surabaya. Akhirnya kesampean juga gw nginjekin kaki di Surabaya. Dari Jakarta ke Surabaya cuma sejam naik pesawat.
Singkat cerita gw udah napak di bandara Juanda.

Tujuan pertama adalah House of Sampoerna (HOS). Clingak clinguk nyari taksi, eh ada taksi resmi. Gw ke counternya. Meh, dari Juanda ke HOS dihargain 135rb, ih mahal. Di websitenya dibilangin kok cuma 100rb. Akhirnya gak jadi naik taksi resmi. Di luar banyak bapak2 yang nawarin taksi. Si bapaknya buka harga di 125rb, ih beda dikit doang ama yg resmi.. Gw tawar2 akhirnya dapet harga 100rb. Gw pikir ya taksi biasa, ternyata avanza yg terbaru.. hahahaha.. Lucky...
Kata si mbah google sih jarak Bandara Juanda ke HOS sekitar 30km, jadi kira2 sejam kemudian gw sampai di HOS. HOS bukanya dari jam 9 pagi sampe jam 10 malam. Gratis!

Begitu masuk ke HOS yang pertama kecium ya bau tembakau.. Klo yang rada sesek, bawa masker aja ya.. Gw suka lihat2 foto sama baca2 sejarah sampoerna dan sebagainya. Tapi yg menarik perhatian gw di HOS itu pelintingan rokok yang ada di belakang. Kita bisa lihat dari ruang kaca di lantai 2. Cepeeettt dan sigap banget mereka kerjanya, cewek2 semua lagi. Gw sampai ga kedip.. hahaha..

Di HOS cukup sejam aja berikut foto-foto alay, abis itu mampir di cafenya. Cuma gw ga bs review karena ga makan di situ. Pas gw kemaren ke situ, cafenya  lagi dipake buat private event. Jadilah melipir ke Lontong Balap yang berada di seberang HOS. Menurut gw ga enak, harganya 9rb.

Oh iya, abis dari HOS, gw lanjut ke stasiun Gubeng, mau naik kereta Penataran ke Malang. Dari HOS bisa naik taksi (minta tolong mbak HOSnya buat telponin taksi). Tarif taksi dari HOS ke Gubeng cuma 32rb. Klo beli tiket kereta go show biasanya udah ga dapet tempat duduk. Jadi belilah tiket tanpa nomor tempat duduk alias tiket berdiri. Tapi tenang, biasanya ada satu gerbong yang emang dikosongin buat kamu2 yang pemegang tiket berdiri. Tanya ke satpamnya aja. Fasilitas sama aja dengan gerbong lainnya, tetep ada ac splitnya. Harga tiketnya 4rb saja. Murah yaaaa... hahahahahhaa..
Perjalanan dari Gubeng ke Malang cuma 3 jam. Ga kerasa. Sampai di stasiun Malang gw berencana nyari taksi buat ke penginapan. Tapi lebih banyak angkot. Gw tanya aja lewat kertanegara gak. Ternyata lewat dan cuma bayar 4rb, sebenernya deket, 2500 bisa, cuma karena gw bawa ransel dan laptop ya ga enak juga. 10 menit kemudian gw udah sampai di Kertanegara. YAY!

Kertanegara Premium Guest House

Tadinya gw mau hemat di penginapan dengan nyari hostel murah meriah. Ternyata di Kertanegara lebih hemat menurut gw. Gw bertiga dengan teman ambil kamar standart dengan tempat tidur King Size cuma 300rb semalam (tanpa sarapan ya). Ga ada charge extra bed. Cuma handuk yang disediakan hanya dua, kalau mau tambah handuk ada chargenya 75rb. Selain itu tiap sore ada coffee break, gratis aja gitu..
Stafnya ramah-ramah dan sopan. Dan gw semakin percaya dengan jargon, posisi menentukan prestasi.
Kertanegara ini letaknya strategis. Gw udah cinta mati deh ama Kertanegara. Lokasinya deket sama tempat makan enak di Malang seperti Ayam Goreng Tenes, Bakso Bakar Pahlawan Trip, Rujak Manis Malang. Dan yang paling penting dilewati angkot! Hahaha...

Beruntungnya gw nginep di Kertanegara karena si Premium Guest House ini dilewati angkot ke Landung Sari, terminal di mana angkot ke Batu berada. Sebelum ke Landung Sari, gw sarapan dulu. Clingak clinguk depan Kertanegara, eh di sebelah kiri ada ibu2 jualan soto.. Waw, cuma 8rb gw udah dapet soto daging panas nikmat.. hahahaa...
Selesai sarapan langsung naik angkot ADL menuju Landung Sari, oh iya, angkot di Malang berwarna biru semua, juusannya ditandai dengan huruf. ADL itu Arjosari-Dinoyo-Landung Sari. Perjalanan ke Landung Sari ditempuh dalam 30 menit saja. Sampai di Landung Sari pindah angkot deh, ongkosnya 3rb doang. Setelah gw nanya bapak2 di sana, gw mendapat pengetahuan baru bahwa klo mau ke Jatim Park 2 naik angkot kuning, klo ke Jatim Park 1 dan alun2 Batu naik yang pink. Oh ya, angkot batu cuma ada sampe jam 5 sore. Jadi kalau mau pulang naik angkot lagi yaaa pulang sebelum jam 5 ya.. Psst.. Angkot pulang pergi sama aja warnanya..
Tiket Jatim Park 2 + Eco Green Park termasuk Pahe 3, jadi biayanya 110rb. Puas deh kelilingin tuh tempat seharian. Tips dari gw ke Eco Green Park dulu ya, abis makan siang lanjut ke Jatim Park 2..

Di rumah serangga, ada kupu-kupu malam... :D

Makan sambil ngeliatin hewan di Resto Pohon Inn
TOKO OEN
Menurut gw Toko Oen ini ehmmm... overrated, cuma jual heritage. Rasa es krimnya biasa aja.. Gw malah teringat es krim "Fountain" di Medan yang yummy mummy.. :) Harga menurut gw sih standar tapi buat sebagian orang itu mahal. Yah mungkin karena sekali lagi mereka jual heritage! Gw pesen satu es krim, harganya 27an ribu setelah pajak.
Sesungguhnya es krim ini bernama TUTTI FRUTI!


Iniiiiii nih yaaaa, nyari tempatnya bener2 deh.... Semua supir angkot yang gw tanya kagak ada yang tahu keberadaannya, baca2 di forum juga ngawur! Setelah trial error trial error trial lagi, akhirnya ketemu deh Bakso yang tersohor ini. Alamatnya di pinggir rel, hahaahhaa... Letak si BP ini beneran di pinggir rel, cara termudah menemukannya adalah naik AL, turun di jalan Batanghari. Ntar di kanan jalan ada neon boxnya, di sebelah kiri ada rel.. BP tersudut di seberang..
Rasanya sih enak. Kuahnya nikmat. Tapi BAKSONYA GAK ADA YANG SEGEDE BAKSO JOKO BINTARO... L Gw sangat mencintai lahir batin Bakso Joko Bintaro. No offense.
Omaigat omaigat.. Ini ayam goreng ternikmat yang gw pernah rasakan selain masakan nyokap. Bumbunya meresaaaaaap banget.... bahkan kulitnya endang bambang. Buka dari jam 10 pagi sampe malam tapi rame terus... Katanya sih doi sampai buka kursus memasak ayam goreng. Hahaha. Tentu saja dari namanya bisa disimpulkan alamatnya di Jalan Tenes, seberang stadion Gajayana. Endang Bambang Gurih Gemintang. *ngiler*
Harganya murah sih yaa, satu potong ayam cuma 10rb rupiah, nasi 5rb, minum teh tawar 2rb. Ayam yang dijual hanya ayam kampung. Jadi harganya sangat murah. Sekian.

Kesan pertama, dengan aroma acem acem rujak tercium dari luar, ini pasti surga. Melihat buah-buahnya, iya ini surga. Melihat yang jualan, hmmm... mungkin ini surga pinggiran, jutek bro.. Rujaknya sih sama aja ya, campuran buah-buah gitu sesuai keinginan, tapi yang aneh ditambahin TAHU. Apa karena orang Malang suka banget sama tahu ya.. Bumbu rujaknya enyaaak, manis, ga pelit lagi... Cuma gw bingung, kok di sini bumbu rujaknya dipisah ama sambelnya... Enak tapi loh, apalagi hanya 16rb..



Selain itu sih gw wiskul juga sih, tapi karena gw nemunya di Car Free Day, jadi ga gw review karena pasti mas2 yang jualan nomaden..

Total biaya gw di Malang ALL IN (Tiket pesawat, akomodasi, transportasi di Sby dan Malang) adalah satu juta seratus lima puluh ribu rupiah. Murah kan.. :D

Moral of the story:
- Naik angkot di Malang enak, selain hemat banget gak panas. DAN JANGAN LUPA JALAN KAKI. Biar puas ngeliatin kotanya..
- Jangan malu nanya, orang Malang baik-baik.. Bahkan gw shock pas di terminalnya, mas-masnya tatoan, tapi ngomongnya medhog.. hahhahaa..
- Kalau mau memesan tiket kereta Penataran, enggak usah ambil formulir, siapin ktp langsung beli. Khusus soal antre, orang Malang parah banget.. Hahaha..

Selamat ngiler ke Malang..