Minggu, 20 Desember 2009

Apatis: Apakah Sebuah Pilihan Akhir?

Akhir-akhir ini otak saya semakin menginginkan saya untuk menjadi apatis terhadap segala sesuatu. Meski hati nurani ini belum sinkron dengan otak, saya rasa dia pun sudah mulai jenuh untuk semua bentuk kepedulian.

Kepedulian saya selalu dianggap sebagai salah satu bentuk campur tangan, itulah mengapa otak saya ini menginginkan-bahkan memaksa untuk menjadi apatis.

Namun, setiap kali saya mencoba apatis, hati ini masih saja berusaha untuk peduli. Sekali waktu, saya menuruti hati saya untuk peduli lagi, namun memang hanya sakit hati saja yang saya dapatkan.

Apatis.Apatis.Apatis.
Itu saja yang selalu mengambang di pikiran saya. Otak saya sudah tak mampu lagi menahan kepedulian saya. Saya dianggap bodoh oleh pikiran saya sendiri. Teramat bodoh malah, hingga otak saya ini muak.

Susah memang untuk menjadi apatis kalau seseorang sejak masa kecilnya telah terbiasa untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Inilah yang selalu menjadi perdebatan antara otak dan hati saya.

Otak saya berpikir logis tanpa rasa, sedangkan hati ini melankolis penuh dengan rasa, hingga akhirnya saya sendiri pun merasa sakit.

Untuk beberapa saat, saya tinggalkan tulisan saya ini, saya iseng googling tentang apatis, lalu saya temukan sebuah tulisan yang berjudul "Apatis: Musuh Kehidupan Publik". Saya menjadi kembali berpikir keras tentang apatis.
Di satu sisi, apatis itu zona aman, tapi di sisi lain itu malah menghancurkan esensi kita sebagai manusia yang terlahir sebagai mahluk sosial.

Mungkin memang apatis bukan sebuah pilihan akhir untuk disenangi publik. Hanya mungkin kita harus tahu kapan harus apatis dan kapan harus peduli.
Semangat!

Jumat, 18 Desember 2009

Apatis: My Next Style!

Yah, inilah yg paling gw benci dari diri gw.. Too much dream..
Mimpi, mimpi, dan mimpi..
Mungkin bagi orang lain mimpi adalah kunci untuk bisa menaklukkan dunia. Tapi buat gw, mimpi membuat gw ga bisa bedain mana khayalan dan kenyataan, dan saat gw bisa bedainnya, gw sakit.
Gw sendiri, honestly, paling ga boleh bermimpi, berencana, mengharapkan, membayangkan, atau apapunlah sejenis itu.
Bukan bakat gw di urusan permimpian.
Bakat gw tuh selalu menginversikan semua yg gw inginkan di mimpi, rencana, harapan dan bayangan gw.

Jadi gw sebenarnya udah tau kalau gw ga boleh mimpi, berencana, apalagi berharap.
TAPI, teteeeeeup aja gw selalu biarin diri gw dikuasai mimpi-mimpi.
Padahal udah pengalaman banget, akhirnya gw selalu sakit.
Lama-lama sih gw bakalan jadi apatis deh.
Dan memang gw berharap gw apatis. Gw sebodo amat ama dunia. Gw sendiri.
Gw merasa sendiri itu lebih baik.
Karena ketika gw sendiri, gw bisa lebih menahan segala mimpi-mimpi dan harapan yang memaksa untuk menguasai gw.
Ini dia yg buat gw kadang pengen benar-benar sendiri, dalam arti denotasi dan konotasi.
Gw pengen ngeistirahatin jiwa gw yg udah sakit parah ini.
Tapi gimana??
Gw selalu kalah ama suara hati gw, padahal otak gw udah rasional banget.
Jadi kesel sendiri ama diri gw.
Dan memang gwlah yang paling pas jadi sasaran kekeselan gw sendiri.
Gw yang selalu jatuh ke lubang yg sama.
Gw yang selalu gak bisa memenangkan akal sehat gw.
Gw yang selalu merasa semuanya akan berubah.
Gw yang selalu merasa masih banyak waktu.
Gw yang selalu berpikir ini melankolisnya gw aja.
Gw yang selalu menjadi bumerang buat diri gw sendiri.
Mimpi. Bahagia. Jatuh. Sakit.
Siklus rutin hidup gw.

Gw pengen jadi orang yang apatis, orang yang perlu memikirkan apa kata orang lain, orang yang sebodo amat, dan menjadi gw yg pake akal sehat, bukan hati yang lemah.

Gw pengen jadi orang APATIS!

Minggu, 06 Desember 2009

Rahasia : Antara Kepercayaan dan Kepedulian

Mungkin bagi sebagian orang dipercaya untuk menjaga rahasia cukup berat, mengingat bergosip sudah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.
Aku sendiri takut dipercayakan untuk menjaga rahasia. Bukan karena ingin membocorkan rahasia itu, tapi kadang sebagai manusia aku bisa tidak sadar dalam berbicara.
Karena itu, aku selalu berusaha untuk melupakan rahasia yang dipercayakan padaku.
Mungkin ini termasuk bentuk peremehan pada orang lain.
Tapi memang ini cara terbaik menurut aku untuk tidak "kelepas bicara".

Kali ini ada satu rahasia yang, entahlah, aku sendiri tidak berminat dengannya.
Aku bahkan tidak peduli.
Ok, dulu aku peduli, tapi kepedulianku disalahartikan.
Sekarang, aku tidak peduli lagi.
Hanya satu yang aku sesalkan, kenapa si pemilik rahasia sendiri tidak menyimpan rahasia itu dengan baik.
Orang-orang sering mengatakan, "Dinding pun mendengar".
Dinding, benda mati, yang tidak bisa menceritakan apapun masih harus dihindari.
Apalagi mahluk hidup, manusia.
Mata manusia melihat, otaknya langsung mencerna.
Ditambah sedikit pendengaran, berarti segalanya.

Sedikit yang kusesalkan, kenapa harus menuduh aku.
Seperti tadi aku bilang, aku bahkan tidak peduli lagi.
Meski dia sakit karena rahasianya, aku tidak peduli.
Karena dia tidak menginginkan aku untuk peduli.
Aksi tutup mulutnya pun tak membuatku peduli.
Karena aku sudah letih untuk suatu bentuk kepedulian.

Namun satu hal yang dia harus tahu, orangtuaku adalah segalanya bagiku.
Ketika aku butuh teman curhat, merekalah yang selalu ada.
Aku rasa dia pun seperti itu.
Ketika aku sudah muak untuk peduli pada dia, orangtuakulah yang menjadi tempatku bersandar.

Aku tidak menyukai dia, tapi bukan berarti aku berniat menyakitinya.
Aku memilih untuk menjaga kepercayaan darinya daripada memedulikannya.
Dia harus tahu itu!

Selasa, 18 Agustus 2009

Senjata Makan Tuan..

Duh, aku sekarang lagi puyeng belasan keliling..
Masalahnya tak bukan dan tak lain adalah saya sendiri...
Hahahaha... *tertawa miris, Sodara-Sodara!!

Gak satupun di dunia ini yang terlahir sempurna...
Bahkan sebuah masalah pun tidak sempurna...
Termasuk masalah aku ini...

Hampir semua mahluk hidup yg bernama manusia tau bahwa pengalaman adalah guru terbaik, baik melalui buku tulis yang ada footnote, guru, ataupun tempaan dari pengalaman itu sendiri...

Oleh karena sebab musabab itulah, ana di sini bercuap-cuapan ria...
Ketika kita mengalami suatu kesalahan... Mengalami kesalahan artinya kita tahu itu salah, tetapi teteeeeup aja ngotot untuk menikmati dan mengalaminya, itu adalah KEBODOHAN...
Seperti yang pernah aku lakukan...
Dulu aku mengistilahkannya, Kesalahan yang Indah dan Keindahan yang Salah...
*Giling ya gw... Bener2 masalah yg gak sempurna... Moso masalah bisa indah...

Tapi emang gitu kenyataannya.. Otak dan hati gak sempat nyambung, baru mo koneksi, dah langsung failed akibat adanya saraf yang putus... Nama sarafnya Imbisil nerve... Mangkanya kesalahan itu makin diselami...

Untung Tuhan selalu mengingat kita dan kesalahan itupun bisa diperbaiki... Masa lalu tentu gak bisa balik lagi dong... Yang ada masa kini dan masa depan... Yang perlu kita lakukan cuma melakukan yang lebih baik dari yang lalu daaaaaan...yang paling pentinga adalah TIDAK MENGULANGI KESALAHAN ITU LAGI...

That's the point...!

Tapi tunggu, gak semudah dan sesederhana itu dong... Kalimat tadi belum ada subjeknya... Kebanyakan orang akan berpikir dan membatin, "Subjeknya adalah saya, aku, gw!!"
Gak salah sih, tapi ada yang harus kita ingat, kita harus mencegah orang lain melakukan kesalahan itu yang artinya kesalah kita itu terulang, meski dilakukan orang lain...
Tugas berat memang... Mengontrol dan mengingatkan diri sendiri saja susahnya bukan kepalang, apalagi mengingatkan orang lain yang bahkan belum pernah mencicipi kesalahan itu... Godaan bagi mereka terlalu besar...
Belum lagi mereka beralasan, "Lu aja dah pernah kan? Kenapa gw ga bisa? Dulu gw ga pernah ngusilin elu, kenapa sekarang lu heboh?"
*Jgaaar.... Senjata makan tuan... Sakit banget... T.T

But, if u love them, ingatkan mereka akan kesalahan yang pernah kita lakukan itu... Apa akibatnya dan jelaskan betapa hancurnya kita, betapa banyaknya energi secara fisik dan mental kebuang hanya untuk satu kesalahan itu... Ceritakan sedetail-detailnya kalo kita sayang dia dan bukan mau mengatur seenak jidat... It's all about love..

Kesalahan bukan untuk disimpan atau dikubur dalam-dalam, tetapi jadikan sebagai perbaikan untuk dirimu dan diri orang lain...
Jangan biarkan orang yang kamu sayangi dan kamu kasihi terjerat dalam kesalahan yang sama...

P.S: Ditulis terutama untuk menyemangati diri sendiri agar dia tidak merasakan akibat dari kesalahan itu...

Selasa, 04 Agustus 2009

Pinkful me..


My romantic today begins with you..
Noone can understand me..
I screamed for somethin' stupid..
It perfectly explained that I am an Idiot..
Calling you by the time to stop my weeping..
No tears anymore, because of you...
I found myself fall asleep..
Nothing but your face in my head..
When I opened my eyes, there's a peace in my heart...
You make my life pinkful indeed..
With your loves and your smiles..
That's why I am in love...

I heart you, Anggiat....

Rabu, 01 April 2009

Cita-citaku... Uuu..Uuuu...

Wah, udah lama nih gak nulis..
Gatel deh rasanya.. (Garuk dong mbak.. hehe..)
Ngomong punya ngomong nih...
Kali ini aku pengen ngobrolin cita-cita deh.. (cieee... <
Oke, mari kita mulai..
1...2...3... Duaaaar..
Dulu waktu kecil, kita semua pasti pengen banget jadi ini, jadi itu... Paling sering sih dengar,”Aku pengen jadi dokter,” ada lagi “aku pengen jadi pilot.” Atau lagunya Susan tuh.. “Cita-citaku...Uuu...Uu... ingin jadi presiden...” Bisa juga seperti adek sepupu saya, “Aku pengen jadi mami, punya suami, jadi dibeliin apa-apa...” (Ini nih, anak sekarang.. Ckckck..)
Yah, khas anak-anaklah, yang cuma tahu dunia ini indah, indah dan indah..

Aku sendiri dulu pengen jadi pramugari (haha... ga kesampean) gara-gara tanteku pramugari. Apalagi kalau udah dengar cerita dia ke luar negeri atau liat foto-fotonya ama oleh-oleh yang dia bawa, udah... mupeng abis.. Tambahan lagi, duit ngalir terus... Haha, makin mupeng... (Biar masih anak-anak, aku tahu gunanya duit dong..)

Sampai ketika musibah itu terjadi... (Apa sih, berlebeh..)
Kelas 2 SMP aku divonis mengidap miopi... Wakakak, mata minus...
Tamatlah sudah cita-cita itu... Terkubur dalam-dalam... (Sedih saya...Meski sekarang senang, ternyata pramugari sekarang gak banyak duit.. Haha... > Senang di atas penderitaan orang lain atau menghibur diri nih..?!)

Nah, setelah keinginan menjadi pramugari pupus, aku pindah haluan dong... Dokter... (Jiaah... Basi..!)
Iya sih basi, dah banyak anak-anak pengen jadi dokter, lah aku baru sekarang pengen...
Tapiiii, lagi-lagi ini tidak terwujud sesuai harapan... =(
Kenapa???

Pertama, mama saya tak mengizinkan... (Ini nih, aku bingung.. Perasaan mama orang lain maksa-maksa anaknya buat jadi dokter... Haha... miris hati saya...) Tapi setelah tahu batu di balik segala udangnya mama, ternyata karena mama juga dulu pengen jadi dokter dan setelah pingsan melihat darah, udaaah... Sirna sudah keinginan itu... Nah, that’s all, mama yakin kalau aku gak tahan liat darah, karena aku sering munt*h (maap!) gara-gara cairan kental itu..

Kedua, kakekku bilang, dokter udah menjamur, banyakan malpraktek (maap!), dan yang paling payah.. “Entar kamu lama nikahnya...” (Haha.. Gag sabar ni yee punya cicit..)

Ketiga, dari akunya...!! Setelah mendengar keobsesian dan sinar bahagia di mata sepupuku menemani may*t dan mengiris-iris bagian may*t ituuuu... Hiiii... Tutup buku yang namanya dokter...!

Haha.. Payah aku ini.. Pramugari terbang, dokter ke laut...
Pencarian berikutnya...
Berhubung aku akan duduk di bangku kuliah, kali ini aku mengajak keluargaku meeting... Menentukan hidupku, karena bagaimanapun biaya dari mereka dan aku pengen mereka bangga.. Agak nyesleh sih.. (Jiah,, curcol...)

Begini ceritanya... (P=Papa, M=Mama, A=Aku)
P: “Kakak ambil Ekonomi Pembangunan atau hubungan Internasional UI, terus nanti S2 di luar negeri..”
A: “Papiiii, S1 aja belum tahu, udah mikir S2, slow dong...”
M: “Kalo mami sih, kamu ambil hukum UI, terus S2 Kenotariatan, abis itu magang di kantor mami, kemudian buka kantor..”
A: “Jiaaah, mamiii... Jauh beneeeer...”
P: “Haha, si mami, udah kemana-mana aja..”
M: “Lho, kan biar tertata hidupnya, negara kita negara hukum, biar gimanapun sarjana hukum pasti dicari...”
P: “Iya, tapi prospek ekonomi pembangunan juga bagus, apalagi HI, nanti dia bakal (bla-bla-bla).....”
A: “Ehem.. Ehem.. Yang mau kuliah ada di sini...”
**Mereka tak menyadari keberadaanku.. Hiks..
P: “Ya udah, kita tanya aja sama anaknya..”
A: “Kakak gak mau UI, maunya UGM...”
P+M kaget, trus bilang, “Lho...?”
A: “Iyah, terserah mami papi kakak ambil jurusan apa, pokoke UGM.. ”
**Keduanya berpikir, sok serius (durhaka!), akhirnya...
M: “Ok, pilihan pertama hukum (haha..), kedua HI, ketiga terserah...”
P: “Lho, kenapa HI kedua..?”
M: “Karena saya ibunya...” (Geli deh ingat ekspresi mama.. Wakakak..)

Dan berhubung juga, saya cucu pertama (T.T), mau-tak-mau kakek saya juga mempergunakan haknya untuk sumbang saran.. (Yang pada akhirnya...)
Kakek : “STAN!”
Wuduh, cuma 4 kata cuy.. Seeeeeeet..
STAN alias Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.. Oh makjang...
Udah pernah dengar sih, udah pernah ikut try outnya, udah tau gimana-gimana...
Tapiiii, kok gag ada keinginan hati sama sekali ya...
Akhirnya ujian nih...
Jreng... Jreng... Lulus HUKUM UGM.. (Plok2... Tapiiii, mama malah gak sorak sorai bergembira, cuma buka mata dan bilang, “Oh,” > 2 huruf coy... Hiks..)
Cihuy, akhirnya ke Jogja lage... Aseeek...
Eh, baru senang-senang beberapa minggu, udah disuruh pulang..
Ujian STAN... Hiks...
(Pas mau daftar ujian, dua sahabatku duluan, alias gak tunggu aku pulang (pengkhianat!!) Akhirnya aku ujian sendiri—gak sendiri, lokasinya beda ama mereka..)

>> Sebelum pengumuman, harusnya masuk kuliah, tapi gak dibolehin pergi.. Mereka yakin gitu aku lulus STAN.. (Hiks..)

Tibalah pengumuman...
Jreng.. Jreng... Hiyaaaaa... Lulus...
Senang tapi sedih.. (Lho? Iya, senang karena mama senang > Pas pengumuman UGM cuma 2 huruf.. Sedih karena, batal deh Jogja...)

Sekarang aku dah semester 3 Akuntansi Pemerintahan di STAN... (Huaa, lagi dagdigdug nunggu IP keluar... Lulus, pleaseeeeeeeee....!)
Tapi, tetep deh, ampe sekarang aku gak tahu cita-citaku apa.... (Jaaah, udah nyerocos segini banyak.. Lelah deh..)
Iya, serius, kalo kedepannya mungkin jadi PNS, secara kuliah di STAN.. Tapi, cita-citaku, keinginan hatiku, hasrat hidupku (Halah!) aku gak tahu.. Belum menemukan, tepatnya..

Bagaimana dengan cita-cita kalian?
Share donk... ^^

Jumat, 13 Maret 2009

Fenomena...

Ini ni... Minggu-minggu di mana semua anak STAN sibuk..
Sibuk kenapa?
Belajar??
Judi?
Dangdutan?

Waduh, gw gak mau su'udzon... Haha.. (Pinjam bahasa teman gw...)

Sebagai salah satu dari korps STAN spesialisasi akuntansi, gw aja yang dibahas...
(Hehe.. Minta dibahas... Haha...)

Yang jelas gw sekarang dilema banget..
Dilema akibat dari euforia menjelang UJIAN AKHIR SEMESTER...
Oh, Makjang...
Gw sekarang sih belum belajar...
Bukan karena gw males.. (alasaaaaan...XD)
Tapi karena gak ngertiiiiii...

Kadang bete deh dengar orang-orang bilang, "Hebat ya... Anak STAN..."
Jaaah, dia gag tahu...
Gak semua kayak lo bilang...
Contohny gw..
Apa gw ni..
Intermediate ngepas, kalo gag mau dibilang mengerikan...
Ekonomi?? Gw cuma ngerti tentang subprime mortgage...
Mankeu??? Ini lagi... Gelap banget...
Cost yang tadinya harapan hidup, jadi maut... Ganti dosen, dan gw gak ngerti dia bilang apaan...
Apa lagi??
Yah, mata kuliah yang laen?? Gag usah ditanya...
Kabar buruk dah...

Oh, makjaaaaaaaang....

Desperate gw...

Ni ya, gw udah ampe bosan njejelin otak gw dengan modul-modul apalah...
Ampe muntah juga gw gag ngerti...
Otak gw udah defensif aja begitu mencerna kalo itu pelajaran...
Langsung deh dia lemot...

Tapi coba geh, tanya gw tentang kaos-kaos lucu...
Jaaah, bisa gw jawab tuh...
Hakhak...
Miris hati ini....

Gimana kalo gw baca Twilight Saga lagi??
Ide bagus bukan???

Rabu, 11 Februari 2009

Hari yang aneh...

Beneran deh, sedikit bingung dengan hari ini..

Mulai dari tadi pagi, gw bangun tuh, dah malas aja nguli... (ini sih hampir setiap hari... wkwkwk...)
Trus jalan nih ke kampus...
Nyampe di depan gedungnya aja gw udah malay...
Trus naek tangga, dan gw mengalami hal yang disebut umat manusia pusing... (*lo bukan manusia???)
Trenng... Cuma naek tangga 1 lantai doang gw udah sempoyongan...
Ckck..
Sampai di ruang kuliah gw keringetan... Keringet dingin gitu...
(Dulu gw selalu bertanya-tanya, gimana sih yang namanya keringat dingin, dan pertanyaan gw terjawab sudah.)

Kuliah berjalan dengan sangat lambat, sampai suatu ketika gw udah ga sanggup nulis lagi, secara dah gag konsen ples pengen balik ke kosan....

Eits, tunggu...
Sebelum kuliah dimulai gw ditelpon dong... (Jah... Gitu doang pamer...)
Yaeyalah gw pamer, secara gw ditelpon ama orang yang jadi alasan gw untuk tersenyum, alasan gw untuk tertawa, dan alasan gw untuk bahagia...

Lanjut2...
Akhirnya kuliah bubar.. Dan gw langsung cabut pulang...
Entah kenapa gw gag berminat nebeng teman gw, tapi memilih jalan kaki...
Gw balik ke kosan tapi sebelumnya mampir dulu ke warteg yang sotonya gw cinta mati beud...
Nyampe di kosan gw ditepon ama dia lagi...
Betapa senangnya hati ini...

Berhubung gw gag bisa tidur dan ada novel yang menunggu gw untuk membacanya, akhirnya amanat tidur dari si dia gag gw lakuin....
Berjam-jam gw baca tuh novel ampe gw mendapat jarkom kalo besok paper ekonomi gw dikumpulin.... Gooooodddddddddddddddd....

Next step... Gw mastiin tempat buat bisa donlod gratis....
Yah... Gw tau, kosan sepupu gw...
Cepet2 gw cabut ke sono...
Tapi beli upeti dulu...
Nah, di tengah jalan menuju warung upeti, gw merasakan de javu..
Asli, gw dah ratusan kali lewat tuh jalan, tapi baru kali ini gw ngerasa de javu...
Setelah alam bawah sadar gw berkata,"Kayak di Jogja ya..."
That's the point...
Gw kangen Jogja, sampe2 gw ngerasa de javu dan jangan2 gw juga pusing gara2 kangen Jogja....

Trus, akhirnya gw tiba di kosan sepupu gw...
Free hotspot sampe bokong hot menanti gw...
Hahaha....

Pertama2 buka google dong...
Tapi karena emang gw gag pernah logout fb gw ya kebukalah dia..
Iseng deh...
Gw buka account teman gw...
Suddenly, gw kangen mereka...
That's the other point...
Gw kangen mereka yang artinya gw kangen Medan....


Dan gw baru aja teringat hari ini telpon gw gag diaccept adek gw...
Gw bener2 kangen...

I miss y'all, guys...

Kamis, 05 Februari 2009

Rainy day

Hujan mulu nih di Bintaro...
Dinginnya nggigit banget...
Even you put your blanket on...

Sampe-sampe rasanya malay banget buat bergerak, apalagi kuliah...
Perut juga rasanya lapar mulu...
Huhu...
Gag mendukung program diet nih...
Yang ada program died...
Wkwk...

Haah...
Hari-hari ini semakin jahat... (Cieee... religius banget..)
Makanya kita harus semangat untuk berperang.. (lha apa sih...?)

Ntahlah... Hujan-dingin-malas...

Jadi keinget waktu di desa... (bukan deng...)
Waktu di kampus... Tepatnya pas pulang kuliah...
Hujan kan nih...
Saking deresnya, kampus gw kerendem...
Dan, akibatnya, salah seorang teman gw nyemplung...
Wkwk...
Dia jatoh coba...
Di got-yang-udah-gag-keliatan-lagi-itu-got-atau-bukan...
Wkwkwk....

Parah ah...

Moral dari cerita gw: Gag ada selain berhati-hatilah ketika musim hujan... Jangan meleng....

Jumat, 30 Januari 2009

Curhat!

Curhat-curhat-curhat...

Hari ini sedikit kecewa, gag jadi remed lab... (lho...?)
Yaeya, abis diganti besok...
Padahal gw ada banyak rencana besok...
Huah...

Btw, gue tadi baca blog teman gw alias iban gw...
Teori 90/10...
Di mana 10% kejadian yang ada tuh pure, alias lu gag bisa ngapa-ngapain kalo terjadi...
Tapi 90% yang mempengaruhi hasil akhirnya ada di tangan kita.
Reaksi kita terhadap kejadian yg 10% itu...
Dan terengtengtengteng...

Gw kesadar...

Yap, buat apa gw marah-marah gag jelas, bad mood, mogok smsan ma cowok gw, ato makan banyak-banyak...
Rugi bandar gue...
Mending gw take a breath, ngenet, dan akhirnya nulis lagi di blog yg udah gw telantarin ini...

Positif banget ya...

Yang tadinya gw bad mood, sekarang gw ceria...
Yang tadinya gw males nulis, sekarang gw cuap-cuap...
Yang tadinya gw mogok smsan, ntar lagi gw sms dia ah...
Say my sorry...

Gue senang...

Anyway, mungkin sebenarnya kebanyakan dari kita tau tentang teori ini, bahkan sebenarnya ni teori purba banget alias emang udah ada dari dulu..
Tapi, sedikit banget dari kita yang mempraktekin... (Ya kaaan???)

Nah, itu dia, gw sih gag nyaranin ato maksa buat mempraktekin nih teori, soalnya pada dasarnya setiap orang punya gengsi untuk gag ngakuin sesuatu...
If so,all we need is doing reflection....

Oke...
Take a trip to your mind and your soul....!