Kamis, 06 September 2012

Patah Hati (Lagi)

Jam segini tanggal segini adalah waktu yang tepat untuk merenung. Loket sepi. Orang-orang pada beribadah. Gue? Merenung. Lebih tepatnya melamun.

Hati gue itu aneh. Entah demi alasan apa dia terlalu sering porak-poranda. Apa karena terlalu rapuh?
Gue gak mudah suka sama seseorang. Tapi begitu gue suka, hati gue yang super rapuh ini pun akan jatuh untuk hal yang sederhana. Dan hati gue jatuh untuk dia. Senyumnya. Lipatan matanya saat tersenyum. Tawanya. Suara tawanya. Perutnya yang buncit. Cara jalannya. Lengannya. Semua yang ada di dirinya. Hati gue jelas memasrahkan diri.
Untuk semua kenikmatan menatapnya ada harga yang harus dibayar. Hati gue harus patah untuk kemudian hancur berkeping-keping.

Yesterday, love was such an easy game to play..
Now, I need a place to hide away~ :(

Tidak ada komentar: